Soft Skill vs Hard Skill
Apa yang lebih dibutuhkan dalam dunia kerja IT
Pembicara oleh: Salman & Chintya
Kuliah tamu yang diadakan pada Selasa, 12 November 2024 merupakan salah satu output dari ujian tengah semester mata kuliah pendidikan karakter. Tema kuliah tamu kali ini adalah “Temu Alumni”, secara singkat “Temu Alumni” sendiri merupakan acara yang mempertemukan Alumni sukses Telkom University Surabaya dengan mahasiswa, dosen, dan sesama alumni untuk berbagi pengalaman karir, inspirasi, dan wawasan tentang dunia profesional. Menghadirkan dua narasumber yakni Salman dari angkatan 20 dan Chintya dari angkatan 19 prodi Teknologi Informasi Telkom University Surabaya, dengan mengangkat topik “Soft Skill VS Hard Skill, Apa Yang Lebih Dibutuhkan Dalam Dunia IT”. Berikut merupakan resume materi yang telah disampaikan narasumber tersebut:
Hard Skill
Materi hard skill di bawakan oleh Salman,S.Kom. alumni angkatan 2020 Teknologi Informasi, yang saat ini menjabat sebagai staff PUTI Telkom University Surabaya dan juga sebagai pendiri perusahaan di bidang software house.
Hard Skill merupakan keterampilan atau keahlian utama yang dibutuhkan dalam pekerjaan tertentu, keahlian yang dimaksud adalah kemampuan spesifik tentang suatu hal. Biasanya diperoleh melalui pendidikan formal, pelatihan, atau pengalaman langsung di lapangan. Hard skill melibatkan kemampuan yang dapat diuji, dinilai, dan terbukti seperti melalui sertifikat atau hasil nyata
Karakteristik utama hard skill yakni mencakup keterampilan teknis dan spesifik, dapat diukur atau teruji melalui sertifikasi atau ujian, dan juga hard skill biasanya dipelajari melalui pendidikan formal atau kursus, yang mana tidak bergantung pada kepribadian tetapi lebih ke kemampuan yang bisa di ukur dan evaluasi.
Hard skill sangat penting karena digunakan untuk memenuhi kualifikasi pekerjaan, meningkatkan produktivitas, dan juga menambah daya saing di ranah pasar kerja. Jadi, sebisa mungkin diri kita harus menguasai minimal satu hard skill agar tetap bisa mengikuti tantangan dunia industri ini.
Tipe atau jenis kemampuan hard skill di dunia IT yakni seperti programming, database management, networking, cyber security, cloud computing, UI/UX, dan lain-lain. Adapun level atau tingkatan kemahiran dari hard skill yaitu:
- Entry: memiliki kemampuan dasar dari salah satu jenis/tipe hard skill, contohnya seperti mempelajari dasar dari teknologi atau bahasa pemrograman
- Intermediete: memiliki kemampuan penyeleseaian masalah yang baik, contohnya seperti dapat menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan problem nyata yang sedang terjadi.
- Advance: memiliki kemampuan menghandle isu yang kompleks, optimal, dan membuat solusi yang terukur.
Pemrograman dibagi menjadi beberapa kategori yang mencakup berbagai teknologi. Dalam Web Development, terdapat HTML, CSS, JavaScript, PHP, dan Ruby yang digunakan untuk membangun tampilan dan fungsionalitas situs web. Di bidang Mobile Development, bahasa seperti Swift (untuk iOS), Kotlin (untuk Android), dan Java menjadi pilihan utama. Data Science dan Machine Learning menggunakan Python, R, dan Julia untuk analisis data dan pengembangan model kecerdasan buatan. Sementara itu, untuk Embedded Systems, bahasa seperti C, C++, dan Rust banyak digunakan karena efisiensi dan kemampuan kontrol perangkat kerasnya.
Beberapa bahasa pemrograman yang sedang populer saat ini di antaranya adalah Python, JavaScript, Rust, Go, dan Kotlin. Python populer dalam data science dan pengembangan aplikasi umum karena sintaksisnya yang sederhana. JavaScript tetap relevan dalam pengembangan web, terutama di sisi front-end. Rust semakin diminati dalam pemrograman sistem karena keamanannya. Go menjadi pilihan dalam pengembangan aplikasi server-side, sementara Kotlin populer di kalangan pengembang aplikasi Android.
Di database management, digunakan untuk menyimpan data, pengelolaan dan pengorganisasian data, keamanan data, dan melakukan pemulihan atau backup data. Beberapa tipe dari database yaitu SQL Database (MYSQL, PostgreSQL, dan Oracle) dan NoSQL Database (MongoDB, Cassandra, dan Couchbase).
Networking adalah bidang yang melibatkan konektivitas antara perangkat, memungkinkan komunikasi yang lancar antar pengguna dan sistem. Selain itu, aspek keamanan data untuk melindungi informasi yang dikirmkan agar tetap aman. Adapun cyber security digunakan juga untuk keamanan data.
Strategi untuk mengembangkan hard skill diataranya yakni mengikuti pendidikan formal atau kursus, mencari proyek atau pengalaman langsung, mengikuti ujian sertifikasi, memanfaatkan pembelajaran online, dan bergabung dalam komunitas atau forum industri.
Pentingnya hard skill di era AI seperti sekarang ini dikarenakan diperlukannya keterampilan teknis guna mengembangkan AI itu sendiri, seperti untuk operasional, manajemen sistem, interaksi antara manusia dengan mesin, menyelesaikan masalah, dan untuk inovasi berkelanjutan.
Soft Sill
Materi soft skill dibawakan oleh Chintya Tribuana Utami,S.Kom. alumni angkatan 2019 Teknologi Informasi, yang saat ini menjabat sebagai staff LPPM Telkom University Surabaya dan juga sedang menempuh S2 di Informatika Telkom University.
Soft skill sangat dibutuhkan di dunia nyata, entah di dalam dunia perkuliahan atau kerjaan. Soft skill sendiri merupakan kemapuan yang memungkinkan individu berinteraksi dengan efektif dengan orang lain dalam berbagai situasi.
Salah satu jenis soft skill yakni komunikasi, komunikasi yang baik akan menghasilkan pemahaman yang baik pula. Adapun kerjasama, kerjasama sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan secara cepat dan tepat.
Berpikir kritis dan penyelesaian masalah juga merupakan soft skill yang harus dimiliki karena akan sangat berguna untuk membuat keputusan, berbagi pendapat, dan melakukan penilaian. Jangan lupakan fleksibilitas menentukan adaptasi, yaitu jadilah individu yang bisa beradaptasi dimanapun berada.
Skill pengendalian diri yang seimbang menciptakan work-life balance yang sempurna. Hal yang terkait pengendalian diri seperti manajemen waktu, mengendalikan distraksi, menyiapkan tujuan dan prioritas, dan menghindari burnout.
Relasi juga berperan penting guna memperluas wawasan, seperti menari tau tentang kolega kerja kita, memperbaiki citra diri di linked in, dan mengikuti grup atau forum profesional. Lakukan responsibilitas, integritas, dan excellent.
Kesimpulannya, hard skill adalah kemampuan yang membentuk kerangka dasar sebuah rumah, memastikan fungsionalitas dan keamanan. Sedangkan soft skill menambah nilai estetika, kenyamanan, dan kemudahan kolaborasi.